MEDAN, SUMATERA UTARA (23/12) - Peringatan Natal setiap 25 Desember dirayakan dengan hidmat dan meriah. Umat Kristiani pada umumnya merayakan Natal dengan beribadah di gereja pada pagi harinya tetapi umat Kristen di beberapa daerah di Indonesia tak melulu begitu.
Ada sejumlah daerah di Indonesia yang merayakan Natal dengan cara-cara unik, semisal menggelar pesta seni sampai bertukar makanan.
Dilansir dari Indonesia Travel Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ada 7 tradisi Natal yang unik di Indonesia, yakni:
1. Kunci Taon di Sulawesi Utara
Kunci Taon adalah tradisi unik yang dilakukan masyarakat Manado saat Natal tiba. Kunci Taon punya arti mengunci tahun.
Umat Kristen Manado lazimnya akan ibadah di gereja dilanjut dengan pergi ziarah ke makam keluarga.
Keunikan tradisi ini pada lampu hias di atas makam saat berziarah. Akhir acara ini biasanya menggelar pawai keliling dengan kenakan beragam kostum artistik.
2. Marbinda + Marhobas di Sumatera Utara
Marbinda dan Marhobas adalah tradisi masyarakat Suku Batak Toba yang dirayakan setiap jelang hari raya Natal juga Tahun Baru. Bermakna sebagai simbol kebersamaan plus pengikat persaudaraan.
Hewan yang disembelih, tentunya hewan berkaki empat seperti sapi, kerbau, atau babi. Kemudian acara diakhiri dengan perayaan dan makan bersama.
3. Rabo-Rabo di Jakarta
Bisa dijumpai di Kampung Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Tradisi Rabo-Rabo biasa dilakukan jelang hari Natal.
Arti tradisi ini diambil dari bahasa Portugis berarti Ekor-Mengekor. Nantinya umat Kristen bakal keliling kampung sambil menyanyikan lagu dengan iringan musik keroncong. Tiap rumah yang dilewati akan disambangi rombongan Rabo-Rabo.
Uniknya, pemilik rumah yang disambangi kudu ikut rombongan. Dan acara arak-arakan itu ditutup pesta makan di rumah terakhir yang dikunjungi.
Akan tetapi sebelum melangsungkan Rabo-Rabo, umat Kristen di sana terlebih dahulu beribadah di gereja. Seusai dari gereja, acara dimulai.
4. Ngenjot dan Penjor di Bali
Menjelang Natal, umat Kristen Bali melakukan Ngenjot dan Penjor.
Tradisi Ngenjot adalah acara bertukar makanan antar warga. Tradisi ini dihias pula dengan pemasangan bambu tinggi melengkung di depan rumah, bermakna sebagai rasa sukur kepada Tuhan.
5. Meriam Bambu di Nusa Tenggara Timur
Tradisi Meriam Bambu sudah ada sejak 1980. Ketika jelang Natal, umat Kristen akan melakukan pesta meriam bambu sebagai ekspresi dari suasana bahagia atas kelahiran Yesus Kristus.
6. Bakar Batu di Papua
Tradisi ini sebagai kegiatan memasak. Nampak batu-batu akan dibakar bersamaan dengan makanan yang dimasak.
Terlebih dahulu umat Kristen membikin lubang besar di tanah kemudian lubang itu dilapisi daun pisang juga ilalang. Lalu Lubang diisi daging babi terus ditutup daun pisang. Kemudian batu-batu panas dimasukkan. Menyusul sayuran dan umbi-umbian diletakkan di atas bebatuan. Dan makanan itu ditutup dengan daun pisang, ilalang, dan batu bakar sampai matang.
Tradisi ini bermakna sebagai rasa sukur kepada Tuhan dan menjaga tali persaudaraan.
7. Wayang Wahyu di Jawa
Tradisi ini biasa dilakukan di beberapa gereja di Jawa dan kesenian menampilkan lakon wayang.
Uniknya, cerita yang dimainkan berdasar Alkitab. Tradisi ini telah dilakukan sedari tahun 1960.
Itulah 7 tradisi Natal unik yang ada di tanah air. Tidak menutup kemungkinan, tradisi tersebut akan mengalamai modivikasi di era-era mendatang, sejalan dengan jaman dan generasinya. Kendati begitu, itulah cara-cara masyarakat Indonesia yang kental akan tradisi dan mencintai seni serta amat dalam menjalankan spiritualnya. (Jun/jmp)
@ Dari berbagai sumber.
Social Header