Breaking News

Pukat Harimau Sengsarakan Nelayan Tradisional Di Sumut

TAPANULI TENGAH , SUMATERA UTARA (17/6) || jurnalismerahputih.com - Maraknya Pukat Trawl yang kini melenggang tanpa ada hambatan di Laut Kabupaten Tapanuli Tengah berimbas kepada nelayan kecil dengan daya tangkap ikanya memakai daya tangkap ikan tradisional menjadi minim penghasilan. Ketegori nelayan tradisional termasuk Pemancing Ikan, Bagan Pancang, penjaring Banam, dan banyak lagi jenis daya tangkap tradisional lainya yang menjadi kenak imbasnya atas bebeasnya Pukat Trawl dengan daya tangkap tidak ramah lingkungan.

Sebagaimana yang kita ketahui, Pukat Harimau atau Trawl adalah alat penangkap ikan dengan ukuran besar yang digunakan dengan cara dibenamkan didasar laut.

Penggunaan pukat harimau juga merupakan bentuk dari illegal fishing. Hal ini dikarenakan praktik penggunaan pukat harimau melanggar aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Tak jarang Pukat Trawl melakukan aksinya di Zona nelayan kecil. menurut salah satu nelayan yang berhasil di wawancara beberapa media.

“Gimanalah nelayan kecil ini bisa mendapatkan hasil, kalau Pukat Harimau itu masih beroperasi di Laut Tapteng ini,” Ucap marga pasaribu (17/06/2024)

Sabungnya menjelaskan, tau bapak gimana cara pukat harimau itu beroperasi. Itu daya tangkapnya sangat menghancurkan tempat ikan beregenerasi, sebab, jaring mereka itu di tarik pakai kapal besar itu, lalu ada alat yang namanya kalau tidak salah palung, itulah yang menghancurkan dasar laut. Jangankan ikan, karang di dasar laut saja bisa hancur kalau terkena yang namanya Palung itu.

“ Kami merasa heran, kenapa pukat harimau ini bisa lolos dari pemeriksaan APH. Kalau ini di biarkan takutnya, kejadian dulu sekitar Tahun 90 bisa terulang kembali,” tuturnya.

Harapannya janganlah ya, tetapi kalau para nelayan ini sudah jenuh tidak ada penindakan, kita tidak tau,” Betul betul sorak beberapa teman Pasaribu saat di sambangi awak media.

“Janganlah sempat nelayan kecil ini yang menindak, kami juga butuh makan bersama keluarga kami. Kalau sudah tidak mendapatkan hasil, trus kami dan keluarga kami makan apa,” Tutup para nelayan.

[Angel Nst/jmp]
© Copyright 2022 - JURNALIS MERAH PUTIH