KARANG SATRIA, KABUPATEN BEKASI (12/07) || Jurnalismerahputih.com - Di wilayah Kabupaten Bekasi, perbaikan / peningkatan jalan yang umumnya disebut 'pengecoran' tengah dilakukan pada Kamis (11/07) 2024 malam di jalan Desa Satria jaya, Karang Satria, Kec. Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Saat mobil molen pertama datang dan menurunkan cor'an, tampak kegaduhan, hal ini dipicu adanya beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) yang merasa tidak dikoordinasikan oleh pihak pemborong.
Kegaduhan semakin memanas karena pihak pelaksana tidak tampak di lokasi, sampai akhirnya salah seorang ormas 'memalangkan' motor dan melarang para pekerja serta mobil (red: truck) molen untuk loading.
Namun kejadian itu tidak berlangsung lama setelah kedatangan 2 orang perwakilan dari pemborong.
Di lokasi, salah seorang anggota ormas, mengatakan," Kami ini warga lingkungan, masa kita tidak di-orangkan. Sedangkan pihak RT dan RW mendapatkan uang koordinasi. Kita stop pekerjaan sampai datangnya pihak pemborong".
Supir molen yang nampak kuatir akan terjadinya kekerasan muatan, menyatakan," Di beberapa tempat, kami juga mengalami hal serupa, bagusnya kita bawa obat agar muatan tetap sesuai dengan pesanan. Seharusnya seminggu atau beberapa hari sebelumnya, pihak pemborong sudah mengkondisikan ormas dan lingkungan di sekitar, agar pekerjaan berjalan tanpa adanya gangguan seperti ini".
Pada saat ditanyakan dimana papan proyek / RAB -nya oleh awak media, perwakilan pemborong mengatakan," Papan itu masih di Dinas, dan soal itu saya juga kurang tau kejelasannya".
Tidak adanya papan proyek harusnya jadi perhatian Dinas terkait, karena terkait keterangan siapa pemborong, nilai proyek dan lain halnya. Padahal di lokasi ada Pengawas dan Konsultan.
[slamet/jmp]
Social Header