PALEMBANG (23/08)||Jurnalismerahputih.com - Momen mengharukan bagi seorang jenderal, yakni Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo saat mendampingi kunjungan PJ Gubernur Elen Setiadi memberikan santunan pada keluarga korban dan meninjau lokasi runtuhnya jembatan P6 kecamatan Lalan Musi Banyuasin pada Minggu (18/8) lalu.
Adalah Muhamad Farhan Prawira, bocah laki laki yang baru berusia 22 bulan, dalam gendongan ibunya yang saat itu akan menerima santunan dari PJ Gubernur Elen Setiadi, karena ayah bocah tersebut (almarhum Misbahul Munir) menjadi salah satu korban ambruknya jembatan P6.
Perhatian Irjen Rachmad Wibowo saat itu tak lepas dari memperhatikan kondisi anak dalam gendongan ibunya tersebut, yang menurut pengamatannya harus segera diberikan bantuan kesehatan.
Muhamad Farhan Prawira, bocah malang tersebut yang ternyata mengalami masalah kesehatan dengan memiliki riwayat kejang kejang pada 6 bulan lalu dan belum bisa duduk hingga usianya yang sekarang.
Mengetahui hal tersebut, pucuk pimpinan Polda Sumsel tersebut langsung memerintahkan tim dokter kesehatan Polda untuk membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan Palembang untuk segera mendapatkan bantuan tindakan medis.
“Hati saya tersentuh memperhatikan kondisi anak yang digendong ibunya, kondisinya kesehatannya cukup memprihatinkan. Oleh karenanya saya perintahkan tim Dokkes untuk segera saja dirawat dirumah sakit Bhayangkara Polda,” ujar mantan Kapolda Jambi tersebut
Tak menunggu waktu lama, pada hari Selasa pagi, Kapolsek Lalan Iptu Zulkarnaen Afianata bersama tim kesehatan Polres Musi Banyuasin mengantar Muhamad Farhan Prawira bersama keluarganya ke rumah sakit Bhayangkara M Hasan Palembang dan langsung mendapatkan penanganan tim medis rumah sakit Bhayangkara Palembang.
Kabid Dokkes Polda Sumsel Kombes dr Mardi Sudarman melalui PS Karumkit AKBP dr Andriyanto mengatakan tim dipimpin dr Irma Yenni Sp. A telah melakukan observasi pemeriksaan dan diagnosa terhadap anak tersebut diruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Pasien yang menjadi perhatian pak Kapolda, kondisinya memang cukup memprihatinkan, oleh karenanya kami langsung melakukan pemeriksaan media dan ternyata hasil diagnosanya bahwa anak tersebut mengalami sakit epilepsi dan kelumpuhan pada otak (cerebral palsy). Disamping itu juga mengalami gizi buruk serta tuli sensori neuralnya, ini harus segera kami tangani,” ujarnya.
“Saat ini kami lakukan perawatan khusus di zal anak dibawah pengawasan dokter spesialis anak dan sementara diberikan terapi obat,mohon doanya kita semua,”ungkapnya.
Riki Susanti (40 tahun) yang merupakan nenek Farhan menyampaikan terimakasihnya kepada pihak kepolisian yang memberi perhatian kesehatan masyarakat.
“Saya neneknya Farhan, mengucapkan terimakasih kepada kepolisian RI dan bapak Kapolda Sumsel yang telah memberikan perhatian terhadap masarakat khususnya pemberian pengobatan gratis kepada cucu saya, semoga mendapatkan balasan kebaikan,” ucapnya. ( Red/ Jmp)
Social Header