JAKARTA (06/11) || jurnalismerahputih.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Rabu, 6 November 2024, resmi membuka National Consolidation Program of Religious Harmony di Auditorium H. M Rasjidi, Kantor Pusat Ministry of Religious Affairs, Jakarta.
Dalam pidatonya, Menag Nasaruddin menyatakan bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat untuk memperkenalkan keanekaragaman Indonesia kepada dunia.
“ Pluralitas di Indonesia adalah social capital yang sangat berharga dan perlu kita perkenalkan ke luar. Tidak ada negara yang sekaya, seberagam, dan se-stabil Indonesia,” ujarnya.
Menag juga mengemukakan bahwa peradaban Islam kini perlu beralih ke Indonesia.
" Negara-negara Timur Tengah telah menyelesaikan perannya dalam melahirkan Islam, namun estafet kepemimpinan masa depan sulit dibangun di kawasan yang berdekatan dengan Israel dalam kondisi yang demikian,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas Muslim, memiliki kondisi ekonomi yang stabil dengan inflation rate sekitar 2%, lebih rendah dibandingkan negara-negara mayoritas Muslim lainnya, seperti Mesir yang mencapai 6%.
Menurutnya, Indonesia berada dalam posisi strategis untuk menjadi leader peradaban global, terutama dalam hal keanekaragaman dan toleransi.
" Indonesia siap menjadi tuan rumah bagi peradaban kemanusiaan dan keagamaan di masa depan,” tegas Menag. [red/jmp]
Social Header