Breaking News

Guru Honor (FPHI) Glkar Aksi Demonstrasi di Pemkab Bekasi

Kabupaten Bekasi | Jurnalismerahputih.com

Sejumlah guru yang tergabung dalam Forum Pembela Honorer Indonesia (FPHI)  menggelar aksi demonstrasi pada Kamis 23 Januari 2025 untuk menuntut keadilan.

Aksi demonstrasi tersebut terkait pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mereka merasa bahwa sistem formasi yang berlaku tidak adil dan tidak sesuai dengan janji yang telah diberikan, ujar salah satu pendemo  dalam orasinya.

Dalam aksi tersebut, para guru mengungkapkan kekecewaannya terhadap panitia seleksi PPPK yang dianggap kurang profesional. Mereka merasa dirugikan karena formasi yang disediakan tidak mempertimbangkan guru honorer yang telah lama mengabdi.

Banyak di antara mereka sudah mengajar selama bertahun-tahun namun tidak mendapatkan kesempatan yang seharusnya untuk diangkat menjadi PPPK.

 Para guru ini juga menilai bahwa formasi yang ditawarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi tidak sesuai dengan kebutuhan sebenarnya di lapangan. Banyak posisi yang ditawarkan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman mereka, serta terdapat tumpang tindih dalam pendaftaran di dinas pendidikan yang menyebabkan kebingungan.

Rahmatullah pembina FPHI menyampaikan  bahwa proses seleksi PPPK tidak dilakukan secara transparan, sehingga menimbulkan perasaan diskriminasi terhadap guru honorer. Meskipun banyak di antara mereka telah mengikuti pelatihan dan pendidikan yang relevan, mereka tetap tidak mendapatkan posisi yang sesuai,ujar Rahmatullah.

Salah satu perwakilan guru juga mengungkapkan kekecewaannya, "Ini sangat tidak adil. Kami telah berkomitmen untuk pendidikan, namun diperlakukan dengan tidak adil. Kami ingin suara kami didengar dan formasi PPPK direvisi.", cetusnya dalam orasinya  saat menggelar demonstrasi di Pemkab  Bekasi.

Aksi demonstrasi tersebut menarik perhatian banyak pihak, termasuk media dan masyarakat, yang mulai mempertanyakan kebijakan Dinas Pendidikan terkait pengangkatan PPPK.

Rahmatullah menambahkan bahwa  FPHI tetap komitmen untuk terus memperjuangkan keadilan bagi guru honorer, dan berharap Dinas Pendidikan mau mendengarkan aspirasi para guru honor serta mengevaluasi formasi PPPK yang ada. 

"Kami akan terus berjuang  hingga terjadi perubahan yang nyata", kata Rahmatullah.

Kita menyatakan mosi  tidak percaya kepada Pemkab Bekasi karena panitia seleksi PPPK tidak profesional  bahasa  linearitas  seleksi administrasi tesrsbut berdasarkan kan Dapodik tapi ternyata tidak di lakukan,  akhirnya kita melihat bahwa jumlah formasi yang ada sesuai dengan orang (guru-red) yang mengajar, bukan berdasarkan ijaza, jadi ada guru yang mengajar PJOK tapi  ijazah nya Guru Agana, ada Guru kelas ternyata ijazah nya Sarjana agama,.

" Seharusnya di buat  berbeda ijazah sehingga mereka  tinggal penempatan yang sudah  dilakukan.

"Kami meminta kepada Pemkab Bekasi , jika seleksi ini dilakukan  perkepala  karena malasnya panitia bekerja maka akhirnya, formasi yang di satu tempat banyak, dibuatkan formasi akhirnya mereka meninggalkan formasi tersebut karena tidak sesaat dengan ijazahnya.

Aspirasi dan tuntutan kami adalah :

1.Kami meminta buatkan  formasi  yang sesuai ijazah  itu yang dinamakan linier.

2.Sistem ini harus dievaluasi karena  sistem  ini tidak bisa mendeteksi sesuai  Dapodik.

3.Disanyalir  adanya oknum - oknum Korwil, yang menerima langsung mentah- mentah usulan dari Kepala sekolah tanpa di seleksi diakomodir, dan banyak sekali  formasi-formasi yang ada  dikurangi, tanpa melihat realita, seharusnya sudah diseleksi  administrasi nya berdasarkan ijazah (linieritas), formasi pasti sesuai dengan ijazah. 

"Karena  ini kasalahan disengaja atau disengaja  oleh para oknum pejabat,  kami berharap Pemkab Bekasi memberikan formasi atau mengusulkan formasi sesuai  dengan ijazah,  sehingga menjadi  solusi   tanpa problem, tutur Rahmatullah.

Sementara itu, Kadisdik Kabupaten Bekasi, Imam Faturrochman,  belum bisa dihubungi untuk memberikan tanggapan terkait isu ini, sampai berita ini diterbitkan aksi demonstrasi para guru Honorer masih terus berlangsung. [Suryo D]

© Copyright 2022 - JURNALIS MERAH PUTIH