JAKARTA (19/05) || jurnalismerahputih.com - 19 Mei 2025, pagi-pagi dikejutkan dengan berita wafatnya Mas Har Wib. Belum habis rasa belasungkawa, malamnya dikagetkan dengan berita berpulangnya Dedy Syeh.
Terhenyak. Teringat minggu lalu baru saja ditinggalkan sahabat saya sesama pencinta seni budaya, almh Gayatri Muthari. Belum habis rasa kedukaan.
Biarlah saya tulis sedikit kenangan sebagai penghiburan. Larut dalam realisasi bahwa umur saya pun sudah beranjak menua.
Semua pada akhirnya akan meninggalkan dunia ini.
Almarhum berdua yang wafat kemarin adalah sahabat sejak kuliah. Mas Harwib adalah pimpinan redaksi majalah/jurnal bergengsi Prisma Jurnal . Mas Harwib memang seorang cendekiawan dan activis brilliant yang selalu bersemangat berdiskusi tentang gerakan kritis.
Sedangkan, Dedy Syech memilih jalan sepi sebagai spiritualis serta pegiat kearifan lokal. Perjumpaan saya lebih sering dengan Dedy daripada dengan Gayatri dan Mas Harwib, karena saya dan Dedy aktif di beberapa organisasi yang sama.
keterangan: penulis Pande K. Trimayuni, bersama warga Badui dan aktifis Dedy Syekh. [Dok: pribadi/ist] |
Dedy selalu mengajak saya dan kawan kawan untuk ke Baduy. Pande mesti ke Baduy, katanya. Dedy sarankan rombongan kecil saja karena medan perjalanan susah dan agar bisa lebih kusyuk secara spiritual.
Akhirnya saya tempuh perjalanan berjam-jam jalan kaki mulai dari Baduy luar sampai Baduy dalam. Pakai HP dan photo hanya boleh sampai Baduy luar. Sampai Baduy dalam mesti hening tanpa elektronik.
Malam pun kami lalui dalam gelap gulita hanya ada cahaya bulan. Masyarakat juga begitu hening dan damai. Pengalaman yang luar biasa. Terjadi keajaiban2 yang saya sendiri juga takjub. Saya simpan kenangan tersebut dengan penuh rasa syukur.
Apalagi kami kemudian dapat bertemu pimpinan tetua adat Baduy. Konon tidak semua orang bisa ketemu, tetapi kami bisa ketemu Bapak ketua suku dan tetua terhormat lainnya. Bahkan secara khusus Bapak kepala suku melakukan ritual doa untuk saya.
Terimakasih Dedy. Terimakasih Mas Harwib. Terimakasih Gayatri. Sudah memberi warna dan catatan indah dalam hidup saya. Selamat menempuh perjalanan abadi dalam keindahan rasa. Dalam keharuan saya mendoakan. Rest in love and power, sahabat2ku.
[red/jmp]
Social Header