Breaking News

Dandim 0418/Plg Menjadi Salah Satu Narasumber Talk Show Peran Multi Pihak Dalam Pengelolaan Banjir

PALEMBANG || Dandim 0418/Plg Kolonel Czi Arief Hidayat.M.Han menjadi salah satu Narasumber Talk Show Peran Multi Pihak Dalam Pengelolaan Banjir dalam rangka hari air dunia "Water for share Prosperoty atau air untuk kesejahteraan bersama di gelar di Ruang Parameswaraantor pemerintah kota Palembang,Jumat (23/2/2024).

Dalam penyampaian dalam talkshow tersebut Dandim 0418/Palembang Kolonel Czi Arief Hidayat,M.Han memberikan pandangan dari sudut pandang nya selaku mitra yang saat ini sangat dekat dengan Dinas PUPR kota Palembang .

Selanjutnya ,Sesuai dengan UU TNI no 34 tahun 2004 bahwa TNI memiliki tugas pokok yang pertama operasi militer,kedua operasi militer selain perang yang diantaranya membantu di pemerintahan daerah dalam pembangunan,dan melakukan penanggulangan bencana alam,"ujarnya.

Maka semenjak beberapa tahun kebelakang TNI berkerjasama pemerintah daerah dalam hal ini dinas PUPR kota Palembang didalam menjaga lingkungan didalam membersihkan lingkungan air ,sungai dan sebagainya juga membantu sosialisasi terhadap masyarakat kota Palembang terkait pentingnya kita menjaga alam ,"ucapnya.

Selanjutnya,Tadi sudah di jelaskan secara lengkap oleh Prof Dr.ir H.Anis Saggaf ,dan DR.Fx ,Suryadi dalam permasalahan banjir di kota Palembang ,Bahwa apa yang telah di lakukan selama ini sudah luar biasa kita telah bahu-membahu didalam membersihkan aliran sungai dan gotong royong tetapi yang kita laksanakan itu masih tahap solusi jangka pendek.

Apabila ada hujan kita aksi tetapi itu tidak menyelesaikan permasalah yang sebenarnya ,Kami ada beberapa pandangan terkait permasalahan yang ada di kota Palembang terkait masalah lingkungan air ,"kata kolonel Czi Arief Hidayat.

Kenapa terjadi banjir yang sangat luar biasa Yang pertama masalah alih fungsi lahan karena sudah banyak milik air yang dilatih fungsikan menjadi bangunan ,ruko dan lain-lain sehingga air kesulitan berjalan tetapi air akan mencari jalannya sendiri sehingga tidak bisa kontrol ,Kedua kondisi geografis kota Palembang ,ucapnya.

Kota Palembang ini merupakan daerah penyangga dari daerah-daerah lainya seperti Banyuasin ,Ogan Ilir , Prabumulih,Pali , Muratara dan sebaginya Palembang berada di paling bawah secara teori air itu akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang paling rendah ,dengan kondisi seperti ini kita ketahui bersama sekarang ini pertambangan sudah sangat luar biasa ,Mobil batubara itu lalu lalang baik di darat maupun di air tapi udara saja yang belum, "Jelas Dandim.

"Semua daerah yang menjadi penyangga kota Palembang sekarang berubah alih fungsinya dari hutan menjadi daerah pertambangan contoh lahat yang berada di ketinggian bagaimana lahat itu bisa banjir dan lebih parah dari Palembang ,tadi say diskusi bersama Dr.Fx Sayudi karena di sana langsung hutan kerena tidak ada lagi penahan air sehingga terjadi banjir besar ,"ucapnya.

Mungkin Palembang tidak berada dalam level itu tetapi air dari semua kabupaten kota yang kita sangga akan turun ke kota Palembang ,mungkin kita tidak tahu apa dalam waktu dekat atau panjang akan berdampak luar biasa terjadi di kota Palembang,,"katanya.

Dari apa yang terjadi tersebut kita ambil contoh satu simpang Polda daerah cekungan kota ini salah satu contoh daerah cekungan yang ada di kota Palembang ,hujan satu jam dengan intensitas sedang sampai dengan tinggi banjir dan kolam retensi yang ada disampingnya tidak cukup untuk mengatasi hal tersebut antara titik nol jalan dan titik nol air sudah sama sepanjang sungai Musi kita lihat pun sama ya mungkin beberapa tahun lalu posisinya air kalaupun tinggi tidak akan sampai ke daratan ."

"Sekarang apa yang kita lihat daerah sungai Musi dalamnya sudah menjadi penangkalan dan bagaimana solusinya kalau solusi yang digunakan sekarang bisa cuma hanya untuk sesaat saja tapi masyarakat belum senang dengan hal itu sudah hebat kawan-kawan 24 jam bekerja dengan begitu ada banjir gampang sekali di medsos menyalakan itu karakter masyarakat kita paling mudah menyalahkan tapi menyadari jauh ,"ujar Dandim.

"Maka dari itu perlunya adanya kebijakan pembagian tugas anggota jelas sehingga tidak ada mis oh ini menjadi tanggung jawab siapa secara aturan dilapangan justru ruang-ruang antara tupoksi dari masing-masing masih ada celah dengan kondisi yang ada ini kami menyarankan dua hal yang pertama perlu ada satu tim kajian ini 

"Bukan saja kajian akademis jadi didalam tim ini ada melibatkan akademisi yang berbicara dengan teknis keilmuan terkait dengan masalah lingkungan dan secara teori bagaimana ,"katanya.

"Dan kedua keterlibatan dari dinas-dinas terkait sebagai pemegang anggaran terkait dengan bagaimana dalam satu tahun anggaran tersebut solusi masalah air ini dapat terselesaikan dengan ada anggaran yang di pertanggung jawabkan.Ketiga masyarakat khususnya kelompok peduli lingkungan pun harus di libatkan .

Harapannya dengan keterlibatan dengan semua pihak tim teknis kajian ini hasil dari kajian tersebut dpt benar-benar dapat di aplikasikan dilapangan.

"Sehingga berikutnya perlu di diskusikan pada level kebijakan pada level undang-undang bagaimana urgensi terkait masalah banjir di kota Palembang ini sudah benar-benar berada pada titik kritis lintas kementerian , Lingkungan hidup, minerba , perhubungan, dalam negeri dan sebagainya Artinya begitu kajian jadi bisa ada aturan yang bisa diturunkan ke bawah dan itu menjadi pegangan bagi kita semua didalam kedepannya untuk menjamin "Masalah banjir ini benar-benar dapat menjadi solusi dalam jangka pendek,menengah maupun jangka panjang bagi kota Palembang .,"ujarnya.

Terakhir Dandim berpesan alam itu memiliki mekanisme dan mekanisme itu tidak membutuhkan manusia kita cuma merusak ,tuhan itu telah membikin alam itu sangat sempurna kali kita mengikuti sesuai dengan kaidah alam yang di bikin oleh tuhan insya Allah kita akan baik-baik saja tapi masalahnya manusia bertambah terus jaman berubah dengan kondisi itu jika kesadaran tidak bisa di bangun mungkin alam kan mengambil dengan caranya sendiri kita ambil contoh kejadian -kejadian selama ini di beberapa wilayah di Indonesia kir berharap kejadian ini tidak terjadi di Palembang .,"pesannya.

Maka ayo kita jaga alam jangan sampai alam murka kepada kita jangan sampai Allah marah dan murka sehingga menurunkan bala sama kita mari kita sadar sama-sama untuk menjaga alam ."tutupnya Dandim.

© Copyright 2022 - JURNALIS MERAH PUTIH