JAKARTA (13/04) || jurnalismetahputih.com -Pemilu 2024 merupakan momentum bagi Bangsa Indonesia menunjukan kepada dunia bahwa demokrasi yang akan dilaksanakan berjalan dengan nilai dan kaidah demokrasi sesungguhnya. Yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban, serta perlakuan yang sama bagi segenap warga negara. Jakarta
Akan tetapi, kemuka Valdi selaku koordinator Nasional Gerakan Muda Tolak Pemilu Curang menyampaikan, bahwa sepanjang pelaksanaan tahapan pemilu 2024, mulai verifikasi parpol peserta pemilu, pengusungan pasangan calon, hingga masa kampanye pemilu.
Ungkapnya menilai banyak terjadi penyimpangan dan pelanggaran yang dilaksanakan secara terstruktur, sistematis dan masif. baik yang dilakukan oleh penyelenggara maupun peserta pemilu.
Demikian ujarnya saat jumpa pers didampingi Lukman yang merupakan koordinator Gerakan Muda Tolak Pemilu Curang, di bilangan Jakarta Pusat, pada hari Selasa (13/02). Jakarta
Kemuka Lukman menjelaskan, Ada beberapa kasus yang nyata yaitu, sebagai berikut, seperti Kasus parpol republik satu, yang melibatkan ketua KPU
Selain itu, Kasus keputusan MK, yang meruntuhkan konstitusi lembaga tinggi negara, jelasnya
Disamping itu, diterimaannya pendaftaran GRR oleh KPU sebagai Paslon, KPU dinyatakan melanggar oleh DKPP.
" Kemudiam, Pembagian Bansos secara langsung yang dilakukan oleh Presiden, diberbagai tempat.
Dan banyak sekali penyalahgunaan kekuasaan," pungkasnya
Hal ini pun terjadi karena kami menduga oleh pemerintahaan Presiden Joko Widodo Terlibat melakukan penyalahgunaan kekuasaannya, kita mengenalnya sebagai politik cawe cawe, politik bansos, hingga politik plango - plongo, bebernya
Sebagai kaum muda yang terpanggil dan tergerak dalam momentum ini, ungkap Dirinya bersama rekan rekan memiliki tanggungjawab moral dan kebangsaan untuk tetap mengawal proses demokrasi yang berlangsung.
" Untuk itu, kami sudah melakukan komunikasi, melakukan konsolidasi kaum muda tentang hal - hal teknis yang dapat kami lakukan saat pelaksanaan pemilu,terutama di Tempat Pemungutan Suara (TPS)," paparnya
Sistem kerja yang kami bangun berfungsi untuk memantau petugas pelaksana pemilu, daftar hadir (dan Pemilih Tambahan), Kertas Plano- Hasil dan hal - hal yang terjadi kami dokumentasikan. Kemudian dokumen tersebut akan diupload langsung secara elektronik, dan kami sudah siapkan dalam sistem yang terintegrasi dengan banyak jaringan, agar hasil kecurangan dan manipulasi terverifikasi dan dianalisa sehingga dapat terditeksi sejak dini, jelas Lukman, koordinator Gerakan Muda Tolak Pemilu Curang
Social Header