Breaking News

Kopi Kim Teng, Nikmatnya Seruput 'Kopi Tiam' Khas Riau

PEKANBARU, RIAU (02/06) || jurnalismerahputih.com - Singgah di kota Pekanbaru, saya diperkenalkan ke beberapa kedai kopi 'legend' atawa kopi tiam, oleh seorang kawan senior suku Melayu Riau. Kopi Tiam atawa kedai kopi khas Kepulauan Riau, pengaruh budaya Tionghoa Peranakan Malaysia [dan Singapura], kemudian merambah ke Riau daratan, khususnya kota Pekanbaru ini.

Kopi Tiam sendiri artinya Kedai Kopi. Kata Kopi berasal dari bahasa Melayu dan Tiam berasal dari bahasa Hokkien. Kedai kopi tradisional di daerah Melayu ini sebagai ciri khas suku Melayu yang lazim menikmati waktu dengan kongkow-kongkow di sela dan sisa waktu bekerja. 

Dan kamu bakal menikmati deretan kedai kopi tradisional serta suasana keakraban layaknya orang-orang terdahulu jaman dimana belum adanya gadget. Dan kedai kopi Kim Teng, adalah salah satu kedai tradisional yang meneruskan 'tradisi' itu hingga kini. 

Adalah Tan Kim Teng, sebagai pendiri kedai kopi Kim Teng tak lepas dari budaya kopi tiam itu, memulai karir kedainya sejak 1950 an. Dimana ia mempertahankan originalitas racikan kopi serta alat dan pendukungnya.

Tan Kim Teng, adalah seorang veteran perang kemerdekaan berdarah Tionghoa sempat tergabung dalam kesatuan Tentara Rahasia Resimen IV Devisi I, Banteng Riau. Kala itu pasukannya dipimpin kolonel Hassan Basri. 

Tugas Tan Kim Teng sendiri sebagai badan intelijen. Tentara rahasia ini bermarkas di Batu I Jalan Bangkinang Pekanbaru. Dilansir dari suarariau.id (10/11/2023).

keterangan : suasana di salah satu Kedai kopi Kim Teng kini membuka beberapa cabang, seperti di Arengka (jalan Sukarno-Hatta), mall Ciputra (jalan Riau), mall SKA (jalan Sukarno-Hatta), rumah sakit Awal Bros (jalan A. Yani). Tan Kim Teng (1921-2003) adalah seorang pejuang Tionghoa kelahiran Singapura yang berkiprah di Indonesia. [dok : Jun/jmp]



Berawal dari kedai kopi tradisional bernama "Yu Hun" di jalan Sago sekitar 1950. Lalu pada 1955 kedai kopi Kim Teng pindah ke tepi sungai Siak, berganti nama "Nirmala". 

Lalu pada 1960 an, berganti nama kedai kopi "Segar", berlokasi di simpang Sago, lalu pindah lagi ke dekat pintu gerbang pelabuhan Pelindo I, pasar Bawah. Dan pada 2002, kedai kopi ini berpindah lokasi lagi ke jalan Senapelan.

Dalam membangun kedainya, Kim Teng bukan tanpa kendala, jatuh bangunnya kedai kopi Kim Teng juga tak lepas dari situasi iklim politik pada saat itu, terlebih di era 1950 an, Pekanbaru masih sepi dan dominan hutan. 

Kini, kopi Kim Teng dipegang generasi kedua, dan membuka beberapa cabang yakni, di Arengka (jalan Sukarno-Hatta), mall Ciputra (jalan Riau), mall SKA (jalan Sukarno-Hatta), rumah sakit Awal Bros (jalan A. Yani).

Kopi hitam Kim Teng begitu khas, racikannya sederhana dan dengan alat sederhana pula. Namun kopi pilihan itulah yang jadi utama. 

Aroma kopi Robusta, selain kopi Arabika Gayo, begitu khas terasa di lidah. Ini lebih klik lagi dengan kudapan pendamping yaitu roti bakar dan roti kukus dengan baluran selai kacang juga rasa lain.

Jika kamu berkunjung ke Pekanbaru, alangkah asyiknya singgah di kedai kopi Kim Teng sekedar untuk sarapan atawa menghirup "sejarah kopi". 

Aneka makanan sarapan bisa didapatkan, selain roti bakar dan kukus, dari yang tradisional sampai yang moderen, kamu juga bisa memesan mie kwitiaw, mie pangsit, mie instan racikan, roti canai kare kambing, nasi goreng, dan tentu, kopi hitam – kopi o, kopi obeng, kopi susu, dan lain-lain.

Tentu saja, kedai kopi Kim Teng bisa jadi bumbu romantis menggenapi suasana ngopi kamu dengan sang kekasih, dan bakal banyak cerita membekas di bumi Lancang Kuning ini. [Jun/Jmp]
© Copyright 2022 - JURNALIS MERAH PUTIH